14 Juni 2013

Durna -- gaya Surakarta

Durna adalah nama pandita yang menjadi guru ilmu perang para Pandawa dan Kurawa. Ia dikenal juga dengan nama Wipra, Waradwija, Baradwajaputra, dan semasa muda bernama Kumbayana.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Drona atau memiliki nama lain Bharadwajaputra, atau Kumbhayoni.

Berikut adalah bentuk wayang Durna dengan beberapa variasinya,


Variasi lain dari Durna adalah yang tidak memakai kethu,


Durna gugur sebagai senapati pasukan Kurawa dalam Perang Baratayuda dengan kepala dipenggal oleh Drestajumena. Berikut adalah bentuk wayang untuk potongan kepala Durna,

 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Kumbayana adalah nama Durna semasa muda dan berwajah tampan karena belum dihajar oleh Gandamana, kesatria dari Kerajaan Pancala. Berikut adalah beberapa variasi dari bentuk wayang Kumbayana,


Variasi lain adalah Kumbayana dengan memakai kumis atau janggut,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





13 Juni 2013

Durmagati -- gaya Surakarta

Durmagati adalah salah satu dari seratus Kurawa, atau adik Duryudana raja Hastina. Tokoh ini bersifat lucu dan suka mengkritik kelicikan Sengkuni dan angkara murka Duryudana.

Dalam versi Sansekerta, anggota Kaurava yang berani mengkritik Duryodhana dan Sakuni bernama Vikarna. Namun bedanya, tokoh ini bersifat gagah dan tegas, bukan tokoh lucu dan humoris.

Berikut adalah bentuk wayang dari Durmagati,


Variasi lainnya adalah Durmagati berpakaian rapek,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





11 Juni 2013

Drupadi -- gaya Surakarta

Drupadi adalah nama istri Puntadewa, pemimpin Pandawa. Ia adalah anak perempuan Drupada raja Pancala, yang juga dikenal dengan nama Dewi Kresna.
 
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Draupadi, Panchali, atau Krishna. Menurut versi ini, ia tidak hanya menikah dengan satu orang saja, tetapi menikah dengan kelima Pandava sekaligus.

Berikut adalah bentuk wayang dari Drupadi sebagai permaisuri Kerajaan Amarta namun berpenampilan sederhana,




----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Drupadi saat masih muda dan tinggal di Pancala, memakai gelang dan kalung, belum menerapkan hidup sederhana.
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Drupadi tanpa gelung digunakan untuk menggambarkan kehidupan selama masa pembuangan di hutan, di mana ia bersumpah tidak akan memakai gelung sebelum keramas darah Dursasana.




----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Salindri adalah wujud Drupadi saat menjalani hukuman penyamaran sebagai pelayan di Kerajaan Wirata. Rambutnya juga tetap terurai tanpa gelung.

Dalam versi Sansekerta, penyamaran Draupadi ini memakai nama Sairandhri.
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------



10 Juni 2013

Drupada -- gaya Surakarta

Drupada adalah nama raja Pancala yang memiliki anak bernama Drupadi, Srikandi, dan Drestajumena. Sewaktu muda ia dikenal dengan nama Sucitra.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Drupada atau Yajnasena.

Berikut adalah bentuk wayang dari Drupada,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Sucitra adalah nama Drupada sewaktu muda. Berikut adalah bentuk wayangnya,


Ada pula variasi lain dari Sucitra yang memakai gelung keling,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





Drumeksa -- gaya Surakarta

Dumreksa adalah salah satu raksasa pengikut Rahwana raja Alengka, yang ikut gugur dalam perang besar melawan kaum wanara yang dipimpin Sri Rama.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini bernama Dumraksha, putra Sumali, sehingga masih terhitung paman Ravana dari pihak ibu.

Berikut adalah bentuk wayang dari Dumreksa,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





09 Juni 2013

Destarastra -- gaya Surakarta

Nama lain : DESTARATA , DRETARASTRA , DESTANAGARA

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : DHRITARASHTRA

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

DESTARASTRA muda
 

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

DESTARASTRA dewasa
 
 -------------------------------------

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

DESTARASTRA menjadi raja wakil
 
 -------------------------------------
 -------------------------------------
 -------------------------------------

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Drestajumena -- gaya Surakarta

Drestajumena adalah anak bungsu Drupada raja Pancala yang menjadi senapati pasukan Pandawa dalam Perang Baratayuda dan berhasil menewaskan Pandita Durna.
 
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini dikenal dengan nama Dhristadyumna.
 
Berikut adalah beberapa variasi bentuk wayang Drestajumena dengan gelung gambel,


Variasi lainnya adalah Drestajumena dengan memakai gelung keling sebagai berikut,


Versi lainnya adalah Drestajumena tanpa praba, dengan gelung gambel ataupun keling, yang kadang dapat digunakan pula untuk tokoh Sanjaya.



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------