16 Juni 2013

Dursasubala -- gaya Surakarta

Dursasubala adalah anak Dursasana yang mendapat pengampunan dari Pandawa setelah perang Baratayuda, tapi kemudian memberontak pada zaman pemerintahan Parikesit di Hastina akibat hasutan Kertiwindu anak Sengkuni.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sansekerta karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa. 

Berikut adalah variasi bentuk wayang dari Dursasubala, yaitu model jangkahan dan model rapekan.




----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





15 Juni 2013

Dursasana -- gaya Surakarta

Dursasana adalah tokoh nomor dua dalam keluarga Kurawa, anak Dretarastra dan Gendari, dan merupakan adik kesayangan Duryudana.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Dushasana atau Dussasana. 

Berikut adalah beberapa variasi bentuk wayang dari Dursasana,


Ada pula variasi Dursasana yang memakai dodot poleng seperti milik Bima, Pandawa nomor dua.

 
 
Variasi lainnya adalah Dursasana dengan rambut panjang,


Atau ada pula Dursasana kreasi baru dengan busana gaya Majapahitan,

 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





Dursala -- gaya Surakarta

Dursala atau disebut juga Durcala, adalah anak Dursasana yang memiliki kesaktian melebihi ayahnya. Ia tewas di tangan Gatutkaca sebelum Perang Baratayuda meletus.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sansekerta karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

Berikut adalah bentuk wayang dari Dursala,

 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





14 Juni 2013

Durna -- gaya Surakarta

Durna adalah nama pandita yang menjadi guru ilmu perang para Pandawa dan Kurawa. Ia dikenal juga dengan nama Wipra, Waradwija, Baradwajaputra, dan semasa muda bernama Kumbayana.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Drona atau memiliki nama lain Bharadwajaputra, atau Kumbhayoni.

Berikut adalah bentuk wayang Durna dengan beberapa variasinya,


Variasi lain dari Durna adalah yang tidak memakai kethu,


Durna gugur sebagai senapati pasukan Kurawa dalam Perang Baratayuda dengan kepala dipenggal oleh Drestajumena. Berikut adalah bentuk wayang untuk potongan kepala Durna,

 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Kumbayana adalah nama Durna semasa muda dan berwajah tampan karena belum dihajar oleh Gandamana, kesatria dari Kerajaan Pancala. Berikut adalah beberapa variasi dari bentuk wayang Kumbayana,


Variasi lain adalah Kumbayana dengan memakai kumis atau janggut,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





13 Juni 2013

Durmagati -- gaya Surakarta

Durmagati adalah salah satu dari seratus Kurawa, atau adik Duryudana raja Hastina. Tokoh ini bersifat lucu dan suka mengkritik kelicikan Sengkuni dan angkara murka Duryudana.

Dalam versi Sansekerta, anggota Kaurava yang berani mengkritik Duryodhana dan Sakuni bernama Vikarna. Namun bedanya, tokoh ini bersifat gagah dan tegas, bukan tokoh lucu dan humoris.

Berikut adalah bentuk wayang dari Durmagati,


Variasi lainnya adalah Durmagati berpakaian rapek,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------





11 Juni 2013

Drupadi -- gaya Surakarta

Drupadi adalah nama istri Puntadewa, pemimpin Pandawa. Ia adalah anak perempuan Drupada raja Pancala, yang juga dikenal dengan nama Dewi Kresna.
 
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Draupadi, Panchali, atau Krishna. Menurut versi ini, ia tidak hanya menikah dengan satu orang saja, tetapi menikah dengan kelima Pandava sekaligus.

Berikut adalah bentuk wayang dari Drupadi sebagai permaisuri Kerajaan Amarta namun berpenampilan sederhana,




----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Drupadi saat masih muda dan tinggal di Pancala, memakai gelang dan kalung, belum menerapkan hidup sederhana.
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Drupadi tanpa gelung digunakan untuk menggambarkan kehidupan selama masa pembuangan di hutan, di mana ia bersumpah tidak akan memakai gelung sebelum keramas darah Dursasana.




----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Salindri adalah wujud Drupadi saat menjalani hukuman penyamaran sebagai pelayan di Kerajaan Wirata. Rambutnya juga tetap terurai tanpa gelung.

Dalam versi Sansekerta, penyamaran Draupadi ini memakai nama Sairandhri.
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------



10 Juni 2013

Drupada -- gaya Surakarta

Drupada adalah nama raja Pancala yang memiliki anak bernama Drupadi, Srikandi, dan Drestajumena. Sewaktu muda ia dikenal dengan nama Sucitra.

Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Drupada atau Yajnasena.

Berikut adalah bentuk wayang dari Drupada,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Sucitra adalah nama Drupada sewaktu muda. Berikut adalah bentuk wayangnya,


Ada pula variasi lain dari Sucitra yang memakai gelung keling,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------