16 Juni 2010

Banjaranjali -- gaya Surakarta

Nama lain : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Banendra

Banendra gaya Yogyakarta:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Kembali ke:

Bandondari -- gaya Surakarta

Nama lain : ----

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Banaputra -- gaya Surakarta

Nama lain : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : ---
 
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Baka -- gaya Surakarta

Nama lain : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : VAKA , BAKASURA

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

 
 -------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Bagalbuntung

Bagalbuntung gaya Cirebon:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Kembali ke:

Badawanganala

Anglingdarma

Anglingdarma

Anglingdarma gaya Surakarta

Kembali ke:

15 Juni 2010

Prabu Angkawijaya -- gaya Yogyakarta

Versi 1 - varian 1:


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Asturata -- gaya Bali

Asturata (versi 1):


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Astabrata

Astabrata gaya Yogyakarta:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Kembali ke:

Artadriya

Artadriya gaya Surakarta:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Kembali ke:

09 Juni 2010

Animandaya -- gaya Surakarta

 
Animandaya adalah pendeta yang bertapa bisu dan dihukum tusuk dubur oleh raja yang mengejar pencuri. Para pendeta lainnya lalu menggugat Batara Yamadipati.

Dalam versi Sanskerta, tokoh ini disebut dengan nama Animandavya.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Animandaya.



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A





08 Juni 2010

Andakamurti -- gaya Yogyakarta

Versi 1 - varian 1:


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

06 Juni 2010

Arimuka -- gaya Surakarta

Nama lain : ---
 
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : ---

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


-------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Antrakawulan -- gaya Surakarta

Nama lain : ---

 ----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Nama Sanskerta : MANDAVI

 ----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Anantawirya -- gaya Surakarta

 

Anantawirya adalah putra Nagatatmala dan Mumpuni, atau cucu Anantaboga. Setelah ayahnya gugur dalam peperangan dan kembali ke kahyangan, ia hidup terlunta-lunta dan ditemukan oleh bibinya yang bernama Rukmawati.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sanskerta, karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

 ----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Anantawirya,
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







30 Mei 2010

Angkawijaya


Keterangan gambar:
  1. Angkawijaya gaya Surakarta
  2. Angkawijaya gaya Yogyakarta
Kembali ke:

Anggraini -- gaya Surakarta

 
Anggraini adalah nama istri dari Palgunadi atau Ekalaya, yang menolak cinta Arjuna, dan lebih memilih bunuh diri menyusul suaminya yang tewas.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sanskerta yang hanya menceritakan tentang Ekalavya.


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Anggraini,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A





Ancakogra -- gaya Yogyakarta

Versi 1 - varian 1:


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Versi 2 - varian 1:


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

29 Mei 2010

Ambika -- gaya Surakarta


Ambika adalah putri kedua Darmamuka raja Kasipura. Ia kadang disebut juga dengan nama Ambiki, yang memiliki kakak bernama Amba, dan adik bernama Ambalika. Pada mulanya Ambika menikah dengan Citrawirya raja Hastina. Setelah suaminya itu meninggal, ia pun menikah dengan Abyasa. Karena saat pertama kali bertemu Abyasa ia memejamkan mata, maka lahirlah darinya seorang putra tunanetra bernama Destarastra. Dengan demikian, Ambika adalah nenek dari para Kurawa.

Dalam versi Sanskerta, tokoh ini juga bernama Ambika, atau kadang ditulis Amvalika. Bedanya, setelah suaminya yang bernama Vichitravirya meninggal, ia melakukan upacara Niyoga dengan Vyasa, sehingga bisa melahirkan Dhristarashtra.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut ini adalah bentuk wayang dari Ambika,
 


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A








Ambalika -- gaya Surakarta


Ambalika adalah putri termuda Darmamuka raja Kasipura, yang memiliki dua orang kakak bernama Amba dan Ambika. Ia kadang disebut juga dengan nama Ambalini. Ambalika menikah dengan Citrawirya raja Hastina, namun suaminya itu kemudian meninggal karena sakit. Ia lalu menjadi istri Abyasa dan memiliki seorang putra bernama Pandu. Dengan demikian, Ambalika adalah nenek dari para Pandawa.

Dalam versi Sanskerta, tokoh ini juga bernama Ambalika atau kadang ditulis Amvalika. Bedanya, setelah suaminya yang bernama Vichitravirya meninggal, ia melakukan upacara Niyoga dengan Vyasa, sehingga bisa melahirkan Pandu.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Ambalika,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







Amba -- gaya Surakarta


Amba adalah putri Darmamuka raja Kasipura, yang memiliki dua adik bernama Ambika dan Ambalika. Jika kedua adiknya menjadi istri Citrawirya raja Hastina, maka Amba bersikeras ingin menjadi istri Bisma. Karena Bisma sudah bersumpah tidak akan menikah seumur hidup, Amba pun memilih bunuh diri di dalam api, dan kemudian menitis kepada Srikandi putri Kerajaan Pancala yang kelak menjadi penyebab kematian Bisma.

Tokoh ini dalam versi Sanskerta juga disebut dengan nama Amba, atau kadang ditulis Amva.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah beberapa varian bentuk wayang dari Amba,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







Adrika -- gaya Surakarta


Adrika adalah bidadari yang mendapat kutukan menjadi ikan dan menelan air mani Basuketi raja Wirata sehingga mengandung dan melahirkan dua anak bernama Durgandini dan Durgandana. Durgandini kelak melahirkan Resi Abyasa, sedangkan Durgandana kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja Wirata.

Dalam versi Sanskerta, tokoh ini juga disebut dengan nama Adrika. Namun yang ditelannya adalah air mani Vasu Uparichara raja Chedi, sehingga kemudian lahir Satyavati dan raja Matsya.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Adrika,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







Adimanggala -- gaya Surakarta


Adimanggala adalah patih Kadipaten Awangga yang mendampingi Karna. Ia merupakan anak Sagopi yang lahir dari hubungan gelap dengan Ugrasena. Adimanggala gugur dalam Perang Baratayuda melawan Jayasemedi, patih dari Pagombakan.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sanskerta karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Adimanggala memiliki bentuk wayang seperti patih pada umumnya, dengan bentuk rambut mirip Udawa, kakaknya lain ayah,

 

Varian yang lain adalah sebagai berikut,



----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A