01 Februari 2014
Janaloka -- gaya Surakarta
01.02
WAYANG PURWA J
Janaloka adalah nama cantrik yang mengiringi perjalanan Pregiwa dan Pregiwati tapi berkhianat dan ingin memperistri mereka berdua, tapi akhirnya ia mati dikeroyok Kurawa. Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sansekerta karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.
Berikut adalah bentuk wayang dari Cantrik Janaloka,
31 Januari 2014
Jambumangli I
23.12
WAYANG PURWA J
Jambumangli adalah raksasa yang gugur saat menggelar sayembara tanding demi mencarikan suami untuk Sukesi yang kelak melahirkan Rahwana. Ada yang menyebut Jambumangli adalah adik Sumali raja Alengka, ada pula yang menyebut ia adalah anak Mangliyawan, kakak Sumali.
Dalam versi Sansekerta tidak dikenal adanya cerita sayembara tersebut. Yang ada adalah tokoh Jamvumali putra Prahasta yang gugur dalam perang besar melawan kaum Vanara yang dipimpin Rama.
Berikut adalah beberapa variasi bentuk wayang Jambumangli,
Jambumangli II
22.33
WAYANG PURWA J
Jambumali atau disebut juga Jambumangli II adalah salah satu pengikut Rahwana raja Alengka yang gugur dalam perang besar melawan kaum wanara yang dipimpin Sri Rama. Ia merupakan anak Jambumangli pertama yang mengadakan sayembara memperebutkan Sukesi, ibu Rahwana. Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Jamvumali putra Prahasta, sehingga terhitung sebagai sepupu Ravana.
Berikut adalah beberapa variasi bentuk wayang Jambumali,
Jaka Jatus -- gaya Surakarta
01.12
WAYANG PURWA J
Jaka Jatus adalah nama seorang anak tunggal yang dikejar-kejar Batara Kala hendak dimangsa.
Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sansekerta karena merupakan asli ciptaan Jawa.
Berikut adalah bentuk wayang dari Jaka Jatus,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
30 Januari 2014
Irawan -- gaya Surakarta
23.41
WAYANG PURWA I
Irawan atau yang disebut juga Gambiranom adalah putra Arjuna yang lahir dari Ulupi, putri Pertapaan Yaksarata.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Iravan atau Iravat atau Aravan. Ia adalah putra Arjuna yang lahir dari Ulupuy, putri dari bangsa Naga.
Berikut adalah bentuk wayang dari Irawan,
Versi lain menggambarkan Irawan berwajah mirip ayahnya. Namun wayang bentuk ini sering pula digunakan untuk tokoh Priyambada, putra Arjuna yang lain,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Indrajit -- gaya Surakarta
23.18
WAYANG PURWA I
Indrajit atau Megananda adalah putra sulung Rahwana raja Alengka. Versi lain menyebutkan ia adalah anak hasil ciptaan Wibisana yang kemudian diserahkan kepada Rahwana.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini awalnya bernama Meghanada, putra Ravana dan Mandodari. Setelah berhasil mengalahkan Indra, ia pun mendapat julukan Indrajit.
Berikut adalah bentuk wayang dari Indrajit,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Indrajit berpakaian rapek, dapat digunakan untuk Indrajit muda atau Megananda.
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
29 Januari 2014
Indra -- gaya Surakarta
23.49
WAYANG PURWA I
Batara Indra adalah nama dewa penguasa langit, putra dari Batara Guru dan Dewi Uma. Ia disebut juga dengan nama Batara Surapati atau Batara Sakra.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Indra atau Sakra, Surapati, Vasava.
Berikut adalah bentuk wayang dari Indra dan variasinya, baik itu yang bercelana pendek ataupun bercelana panjang,
Versi lain adalah Indra tanpa memakai praba sebagai berikut,
Versi selanjutnya adalah Indra yang memakai kethu di kepala,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Rukmuka adalah Indra dalam wujud raksasa hutan akibat terkena kutukan.
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
28 Januari 2014
Hastimurti -- gaya Surakarta
23.34
WAYANG PURWA H
Hastimurti adalah pendiri Kerajaan Hastina.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini disebut dengan nama Hasti atau Vrihatkshatra, pendiri Hastinapura.
Berikut adalah bentuk wayang dari Hastimurti,
Variasi lain adalah Hastimurti dengan satu tangan saja yang bebas digerakkan,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
26 Januari 2014
Batara Guru -- gaya Surakarta
23.06
WAYANG PURWA G
Batara Guru adalah raja para dewata yang berkahyangan di Jonggring Salaka. Ia memiliki banyak julukan, misalnya Sanghyang Jagadnata, Sanghyang Manikmaya, Sanghyang Caturbuja, Sanghyang Siwabuja, Sanghyang Pasupati, Sanghyang Jagadpratingkah, dan banyak lagi lainnya.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini dikenal dengan nama Shiva, yang juga berjuluk Mahadeva, Parameshvara, Mahesha, Jagatpati, Jagadguru, dan banyak lainnya. Ia merupakan satu dari tiga dewa utama, atau Trimurti.
Bentuk wayang dari Batara Guru ada banyak versi. Berikut adalah versi yang memakai mahkota dengan beberapa variasinya, yaitu wajah hitam dan wajah gemblengan; memakai janggut atau tanpa janggut,
Versi selanjutnya adalah Batara Guru yang memakai topong. Berikut adalah beberapa variasinya, baik itu yang berwajah gemblengan, putih, hitam; yang memakai janggut atau tanpa janggut.
Ada pula variasi Batara Guru memakai topong dengan wajah longok,
Kemudian ada pula Batara Guru dengan berbagai variasi hiasan keagungan,
Variasi lain Batara Guru yang lebih sederhana adalah menggunakan kethu di kepala,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Batara Guru sedang bertriwikrama dalam wujud raksasa bermata tiga, atau dikenal dengan nama Sanghyang Trinetra, bentuk wayangnya sebagai berikut,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Batara Manikmaya adalah nama Batara Guru semasa muda. Berikut adalah bentuk wayang dari Manikmaya saat masih belum memiliki empat lengan,
Adapula variasi Manikmaya yang sudah memiliki empat lengan, tapi belum memiliki kendaraan Lembu Andini,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Keratarupa adalah wujud Batara Guru saat menyamar sebagai pemburu untuk menguji tapa brata Arjuna. Berikut adalah bentuk wayangnya,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------