Batara Guru adalah raja para dewata yang berkahyangan di Jonggring Salaka. Ia memiliki banyak julukan, misalnya Sanghyang Jagadnata, Sanghyang Manikmaya, Sanghyang Caturbuja, Sanghyang Siwabuja, Sanghyang Pasupati, Sanghyang Jagadpratingkah, dan banyak lagi lainnya.
Dalam versi Sansekerta, tokoh ini dikenal dengan nama Shiva, yang juga berjuluk Mahadeva, Parameshvara, Mahesha, Jagatpati, Jagadguru, dan banyak lainnya. Ia merupakan satu dari tiga dewa utama, atau Trimurti.
Bentuk wayang dari Batara Guru ada banyak versi. Berikut adalah versi yang memakai mahkota dengan beberapa variasinya, yaitu wajah hitam dan wajah gemblengan; memakai janggut atau tanpa janggut,
Versi selanjutnya adalah Batara Guru yang memakai topong. Berikut adalah beberapa variasinya, baik itu yang berwajah gemblengan, putih, hitam; yang memakai janggut atau tanpa janggut.
Ada pula variasi Batara Guru memakai topong dengan wajah longok,
Kemudian ada pula Batara Guru dengan berbagai variasi hiasan keagungan,
Variasi lain Batara Guru yang lebih sederhana adalah menggunakan kethu di kepala,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Batara Guru sedang bertriwikrama dalam wujud raksasa bermata tiga, atau dikenal dengan nama Sanghyang Trinetra, bentuk wayangnya sebagai berikut,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Batara Manikmaya adalah nama Batara Guru semasa muda. Berikut adalah bentuk wayang dari Manikmaya saat masih belum memiliki empat lengan,
Adapula variasi Manikmaya yang sudah memiliki empat lengan, tapi belum memiliki kendaraan Lembu Andini,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------
Keratarupa adalah wujud Batara Guru saat menyamar sebagai pemburu untuk menguji tapa brata Arjuna. Berikut adalah bentuk wayangnya,
----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------