Pages - Menu

30 September 2009

Anggajali -- gaya Surakarta


Anggajali adalah nama empu pembuat senjata kahyangan, putra dari Batara Ramayadi, dan merupakan ayah dari Ajisaka. Ia pernah menjadi raja di Kerajaan Surati, berjuluk Prabu Iwasaka.

Tokoh ini tidak memiliki padanan dalam versi Sanskerta, karena merupakan asli ciptaan pujangga Jawa.

 ----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------


Berikut adalah beberapa varian bentuk wayang dari Anggajali,


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







Adirata -- gaya Surakarta


Adirata adalah nama kusir kereta Destarastra yang kemudian diangkat menjadi raja bawahan di Petapralaya. Ia memiliki istri bernama Radha, dan anak angkat bernama Karna, yang merupakan kakak para Pandawa lain ayah. Anak kandung Adirata bernama Druwa dan Jayarata, yang ditetapkan sebagai adik-adik Karna.

Dalam versi Sanskerta, tokoh ini bernama Adhiratha. Bedanya, ia tidak pernah menjadi raja bawahan dan hanya menjadi kusir kereta Dhritarashtra saja. 

----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

Berikut adalah bentuk wayang dari Adirata setelah menjadi raja Petapralaya.


Varian yang lain adalah sebagai berikut,


----------------------------------------xxxxxxx----------------------------------------

kembali ke: Wayang Surakarta A







Bimasena

Bimasena gaya Bali:
Bima dewasa:

Bima sebagai Belawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Jawa Timur:
Sena muda:

Sena dewasa:

Sena sebagai Jagal Abilawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Surakarta:
Bima kecil atau Bima bungkus:

Bima muda atau Bratasena:

Bima sebagai Bondan Paksajandu:


Bima peralihan atau Mancingan:

Bima dewasa atau Wrekodara:

Bima pandita atau Bimasuci:

Bima rampek atau Sidalaga:

Bima raja atau Tuguwasesa:

Bima sebagai Jagal Bilawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Raiwong:
Bima muda atau Bratasena:

Bima dewasa atau Wrekodara:

Bima pandita atau Bimasuci:


Bima sebagai Jagal Bilawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Yogyakarta:
Bima muda atau Wijasena:

Bima peralihan:

Bima dewasa atau Wrekodara:

Bima pandita atau Bimasuci:

Bima raja atau Tuguwasesa:

Bima sebagai Jagal Bilawa:


Bima perang gada:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bima gaya Pakualam:
Bima dewasa atau Wrekodara:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Ukur:
Bima muda:

Bima dewasa atau Wrekodara:

Bima sebagai Jagal Bilawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Banyumas:
Bima dewasa atau Wrekodara:

Bima sebagai Jagal Bilawa:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Pekalongan:

Bima dewasa atau Wrekodara:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Cirebon:
Bima dewasa:

Bima sebagai Bilawa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Sunda:
Bima dewasa:

Bima sebagai Abilawa:

----------------------------------------ooo----------------------------------------

Bimasena gaya Banjar:
Bima dewasa:


----------------------------------------ooo----------------------------------------

Kembali ke: